Pages

Rabu, 24 April 2013

Orang Bodoh vs Orang Pintar

Copas from vemale :

Orang Bodoh vs Orang Pintar


Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis

Agar bisnis berhasil, ia merekrut orang pintar

Alhasil, boss orang pintar adalah orang bodoh

Orang bodoh sering melakukan kesalahan

Maka dia merekrut orang pintar untuk memperbaiki yang salah

Alhasil, orang bodoh memerintah orang pintar untuk keperluannya.

Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah dan mencari kerja.

Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayar orang pintar

Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar.

Alhasil orang pintar menjadi staf orang bodoh

Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang pintar yang bekerja

Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pintar akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang.

Sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa dijadikan duit

Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan pekerjaan

Bill Gates, Dell, Henry Ford, Liem Swie Liong tidak pernah dapat S1, tapi menjadi kaya.

Ribuan orang pintar bekerja untuk mereka

dan ribuan jiwa keluarga bergantung pada mereka.

PERTANYAAN:

- Lebih baik jadi orang pintar atau orang bodoh?

- Lebih pintar mana, orang pintar atau orang bodoh?

- Mana yang lebih susah, orang pintar atau orang bodoh?

KESIMPULAN:

Jangan lama-lama jadi orang pintar

Jadilah orang bodoh yang pintar, daripada jadi orang pintar yang bodoh

Kata kuncinya adalah 'risiko' dan 'berusaha'.

Karena orang bodoh berpikir pendek, maka dia bilang risikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar risiko betul-betul kecil.

Orang pintar berpikir panjang, maka dia bilang risikonya besar, selanjutnya dia tidak berusaha mengambil risiko tersebut, dan mengabdi pada orang bodoh.

Di manakah posisi kita saat ini?

Berhentilah meratapi keadaan kita yang sekarang.

Ini hanya sebuah refleksi dari semua retorika dan dinamika kehidupan.

Semua pilihan dan keputusan ada di tangan kita untuk mengubahnya.

Sabtu, 06 April 2013

PELANGI PErjalanan LANGkah & Inspirasi


--------------------------------------------------------------------------------

Alkisah, tersebutlah seorang pria yang putus asa dan ingin meninggalkan segalanya. 
Meninggalkan pekerjaan, hubungan, dan berhenti hidup. 
Ia lalu pergi ke hutan untuk bicara yang terakhir kalinya dengan Tuhan Sang Maha Pencipta. 

"Tuhan," katanya. "Apakah Tuhan bisa memberi saya satu alasan yang baik
untuk jangan berhenti hidup dan menyerah ?"

Jawaban Tuhan sangat mengejutkan.

"Coba lihat ke sekitarmu. Apakah kamu melihat pakis dan bambu ?".

"Ya," jawab pria itu.

"Ketika menanam benih pakis dan benih bambu, Aku merawat keduanya secara sangat baik.
Aku memberi keduanya cahaya. Memberikan air. Pakis tumbuh cepat di bumi.
Daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah hutan.
Sementara itu, benih bambu tidak menghasilkan apapun.
Tapi Aku tidak menyerah.

"Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak,
tapi belum ada juga yang muncul dari benih bambu.
Tapi Aku tidak menyerah.

"Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu.
Tapi Aku tidak menyerah.

Di tahun ke-4, masih juga belum ada apapun dari benih bambu.
Aku tidak menyerah," kataNya.

"Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil.
Dibanding dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna.
Tapi 6 bulan kemudian, bambu itu menjulang sampai 100 kaki.
Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun.
Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu untuk bertahan hidup.

Aku tak akan memberi cobaan yang tak sangup diatasi ciptaan-Ku, "kata Tuhan kepada pria itu.

"Tahukah kamu, anak-Ku, di saat menghadapi semua kesulitan dan perjuangan berat ini, 


kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?"

"Aku tidak meninggalkan bambu itu. Aku juga tak akan meninggalkanmu. "

"Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain," kata Tuhan.
"Bambu mempunyai tujuan yang beda dengan pakis. Tapi keduanya membuat hutan menjadi indah."

"Waktumu akan datang. Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi."

"Saya akan menjulang setinggi apa ?" tanya pria itu.

"Setinggi apa pohon bambu bisa menjulang?" tanya Tuhan

"Setinggi yang bisa dicapainya," jawab pria itu.

"Ya, benar! Agungkan dan muliakan nama-Ku dengan menjadi yang terbaik,
meraih yang tertinggi sesuai kemampuanmu, " kata Tuhan.

Pria itu lalu meninggalkan hutan dan mengisahkan pengalaman hidup yang berharga ini.

Jumat, 05 April 2013

10 Rahasia Sukses Orang Jepang



Kita perlu belajar nih, yang positif dari Bangsa Jepang. Anda berminat untuk sukses ? Pelajari Rahasia Sukses Orang Jepang.

1. Kerja Keras
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.

 2. Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3. Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

 4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

 5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.


 6. Pantang Menyerah
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini

 7. Budaya Baca
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.

 8. Kerjasama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.

 9. Mandiri
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

 10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.
Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Belajar "3 Lupa" dari Confucius



葉公問孔子於子路,子路不對.子曰:"女奚不曰"其為人也,發憤忘食,樂以忘憂,不知老之將至云爾."(論語:述而篇)

Yè gōng wèn kǒngzǐ yú zilù, zilù bùduì. Zǐ yuē:"Nǚ xī bù yuē"qí wéi rén yě, fā fèn wàng shí, lè yǐ wàng yōu, bù zhī lǎo zhī jiàng zhì yún ěr."(Lúnyǔ: Shù ér piān)

Yegong bertanya kepada murid Confucius yang bernama Zilu tentang sifat atau kepribadian Confucius.Zilu tidak menjawab. Confucius setelah tahu tentang hal ini lalu berkata kepada Zilu:"Muridku, kenapa kamu tidak katakan demikian kepadanya : Beliau(Confucius)jika sudah mengkaji pelajaran dan ilmu pengetahuan, karena saking meresapi ilmu,sampai lupa makan,setelah memahami satu kebenaran, maka dalam sanubari timbul suka-cita hingga melupakan kecemasan,saking gemar belajar hingga tidak sadar bahwa dirinya sudah tua."

Dari ayat ini, kita bisa mengetahui bahwa ada "3 Lupa" yang kita dapati dari diri seorang Confucius yaitu Lupa makan, Lupa Kecemasan dan Lupa Usia.

Secara logika. satu hari makan 3 kali bagaimana bisa lupa? Anda mungkin bertanya-tanya dalam hati. Tetapi saya ingin mengambil contoh para ilmuwan terkenal sekaliber Albert Einsten, Newton dll, beliau-beliau ini adalah tokoh penemu yang sangat berdedikasi bagi umat manusia. Ketika mereka terlibat dalam penelitian biasanya saking konsentrasinya mereka lupa makan.Dua ribu tahun lebih yang lalu, Confucius sudah memberi contoh nyata seperti ini, bahwa ketika asyik mengkaji ilmu, maka masalah perut bisa terlupakan. Setelah mereka sudah mendapati titik terang dari satu penelitan, baru mereka teringat bahwa perut sudah menjerit kelaparan.Perihal lupa makan ini membuktikan bahwa seorang Confucius adalah tokoh yang sangat serius dalam meneliti ilmu pengetahuan.

Berbicara tentang Lupa Kecemasan atau kerisauan,siapa sih yang tidak ada kecemasan atau kerisauan ? Seorang murid saja punya kecemasan tentang ujian dan nilai pelajaran, apalagi orang dewasa yang memiliki segudang masalah yang menghantui kedamaian hati kita. Namun Confucius bisa menjaga kedamaian dan suka-cita dalam hatinya, karena Beliau tahu bahwa apa yang sedang diupayakan beliau sudah berada dalam track yang tepat,berdedikasi dan berkontribusi bagi umat manusia.

Berbicara tentang usia, siapa yang tidak ingat usia sendiri? Bahkan hari ulangtahun diri sendiri adalah hari yang paling kita ingat. Namun Seorang Confucius berbicara tentang lupa umur bukan berarti beliau sudah pikun, namun mengambarkan pribadi orang yang menghargai waktu, setiap menit dan detik yang ada. Bagi Beliau waktu adalah belajar, waktu adalah dedikasi dan kontribusi, sehingga walaupun sudah berusia lanjut, beliau tidak merasa tua.Setiap hari beliau melewati hari dengan penuh makna, sehingga tidak peduli sudah umur berapa.

Kita tidak bisa memilih lahir di zaman apa, lahir di masyarakat seperti apa, namun yang jelas kita bisa memilih nilai atau pandangan seperti apa, tujuan atau target seperti apa.selanjutnya membangun konsep hidup yang positif, berjuang tanpa mengenal kalah, from zero to hero , dari seorang yang biasa menjadi seorang yang Luar Biasa. Pelajaran "3 Lupa" dari Confucius memberi kita satu pelajaran yang berarti.

Alkisah Sebuah Jam


Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang
sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak
paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?" "Ha?," kata jam
terperanjat, "Mana sanggup saya?"

"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?" "Delapan puluh enam
ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping
seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.

"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?" "Dalam satu jam
harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu" tetap saja jam
ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.

Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada
si jam. "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali
setiap detik?" "Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam
dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali
setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu
dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu
tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti
ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.

Renungan :

Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan
yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah
menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita
anggap impossible untuk dilakukan sekalipun.
Jangan berkata "tidak" sebelum Anda pernah mencobanya

CERIA DAN MURUNG


Ada dua anak bernama Si Ceria dan Si Murung.
Seperti namanya Ceria mempunyai sifat periang,
selalu gembira dan tersenyum. Sebaliknya Murung
mempunyai perangai yang cemberut, selalu sedih,
dan jarang tersenyum.
Suatu ketika orang tua mereka berpikiran untuk
membuat Si Murung tersenyum gembira dan
membuat Si Ceria menjadi sedih cemberut dan
sedih. Mereka lalu berpikir untuk memberikan
sesuatu yang menjadi kesukaan masing-masing
anak.

Si Murung menginginkan telepon genggam.
Selama ini jika pergi dengan teman- temannya
sering kali ia meminjam telepon genggam milik
temannya. Orang tuanya membelikan sebuah
telepon genggam terbaru supaya dia menjadi
senang dan gembira.

Sewaktu Murung pergi sekolah, telepon genggam
itu dibungkus oleh orang tuanya dengan kertas
kado yang bagus dan diletakkan di kamarnya.
Sepulang sekolah, Murung segera masuk ke
kamar dan melihat ada kado di sana. Cepat-cepat
ia membuka kado itu dan ia terkejut sekali ketika
mendapatkan di dalamnya berisi telepon genggam.
Wajahnya tersenyum, tapi tidak lama. Kemudian
ia murung lagi karena ia takut kalau-kalau teman-
temannya akan meminjam telepon genggamnya
lalu menjadi rusak. Di benaknya selalu muncul
pikiran yang negatif, sehingga kado itu menjadi
beban baginya. Yang keluar dari mulutnya adalah
omelan dan keluhan, bukannya ucapan terima
kasih kepada orang tuanya.

Di pihak lain, si Ceria senang sekali dengan kuda.
Orang tuanya membungkus kotoran kuda dan
diletakkan dalam kamar agar ia menjadi sedih dan
murung. Sewaktu Ceria pulang ia juga terkejut
melihat ada kado di kamarnya. Dengan sergap ia
membuka pula kado itu. Betapa terkejutnya ia,
ternyata yang didapatkan adalah kotoran kuda
berbau busuk.

Mukanya kebingungan sejenak.Tetapi ia segera
berpikir, "Ah masa orang tuaku yang begitu
mencintaiku memberi aku kotoran kuda, pasti ada
sesuatu di balik hadiah ini."

Kemudian ia lari kepada orang tuanya dan
mencium mereka. Orang tuanya sangat bingung
dan terkejut kemudian bertanya, "Lho kamu itu
diberi kotoran kuda kok senang sih?". Lalu Ceria
menjawab, "Papa, Mama, saya tahu kalian sangat
mencintai saya, jadi tidak mungkin memberi
kotoran kuda kepada saya, pasti kotoran kuda itu
adalah sebuah tanda. Kalau ada kotoran kuda,
berarti ada kudanya. Saya tahu bahwa kalian akan
membelikan kuda pony buat saya"

Renungan :
Orang yang hidupnya merasa sangat dicintai akan
selalu berpikir bahwa ia selalu akan menerima
yang terbaik dalam hidupnya, walaupun dalam
penderitaan. Sebaliknya orang yang pesimis
merasa hidup ini menjadi beban penderitaan yang
sangat panjang, sehingga ia selalu gelisah, takut,
dan khawatir.