Pages

Rabu, 19 Maret 2014

Desa Penglipuran di Bangli -- DESA TERBERSIH DI BALI



Penglipuran sebuah desa yang menjadi ikon desa wisata di Bali, objek ini memang menjadi tujuan wisatawan domestik dan asing. Akses ke lokasi cukup mudah berada di jalur utama Bangli dan Kintamani, sekitar 45km dari Denpasar, tepatnya di Kel. Kubu, Kecamatan Bangli. Pengembangan desa wisata di Penglipuran memang sangat tepat, memiliki budaya dan tradisi unik didukung oleh suasana yang asri, nyaman dan sejuk karena berada di dataran tinggi, di ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Memasuki wilayah Penglipuran ada batas desa yang disebut Catus Pata, disini terdapat ruang terbuka seperti pertamanan, balai Desa yang menyambut kedatangan anda. Kendaraan tidak diperbolehkan memasuki areal perumahan, sudah disediakan parkir khusus untuk pengunjung 
Memasuki gapura suasana asri akan terlihat, kiri-kanan jalan ditanami rumput dan bunga, Jejeran rumah berpetak-petak, dan saling berhadpan antara di antara ruas jalan, dengan luas yang sama berbaris rapi, antara rymah yang satu dengan rumah yang lainnya terhubung dengan sebuah pintu untuk bisa saling akses, tidak ada kekhawatiran adanya kehilangan, angkul-angkul / pintu masuk yang sama persis di buat agak sempit agar sepeda motor tidak bisa masuk, kendaraan tidak ada yang lalu lalang di. Areal rumah tradisional ini.  

Di desa inilah satu-satunya rumah tradisional Bali asli yang bisa ditemukan, tertata dan terpelihara dengan sangat baik. Sampai sekarang ini. Ditengah modernisasi laju ilmu dan tekhnologi yang begitu pesat warga di Penglipuran masih bisa menjaga tatanan warisan budaya dari leluhur mereka. Rumah-rumah mereka dibuat persis sama antara satu dengan yang lainnya, bahan yang sama, seperti tembok,  atau penyengker dari tanah dan juga atap dari bambu. Bambu di sini tumbuh subur dan dijaga untuk kepentingan pembuatan rumah, untuk upacara kematian.


Namanya memang tepat sekali 'Penglipuran' yang artinya penghibur, yang cocok untuk tempat relaksasi dan beristirahat, konon pada jaman kerajaan raja-raja sengaja untuk datang kesini untuk istirahat karena suasanya tenang dan damai. Nama Penglipuran berasal dari Pengeling Pura yang artinya tempat suci untuk mengingat para leluhur. Mata pencaharian penduduk setempat adalah bertani, di pagi hari mereka beraktifitas di lahan pertanian dan di sore hari mereka duduk di depan rumah berinteraksi dengan penduduk lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar