Pages

Jumat, 05 April 2013

CERIA DAN MURUNG


Ada dua anak bernama Si Ceria dan Si Murung.
Seperti namanya Ceria mempunyai sifat periang,
selalu gembira dan tersenyum. Sebaliknya Murung
mempunyai perangai yang cemberut, selalu sedih,
dan jarang tersenyum.
Suatu ketika orang tua mereka berpikiran untuk
membuat Si Murung tersenyum gembira dan
membuat Si Ceria menjadi sedih cemberut dan
sedih. Mereka lalu berpikir untuk memberikan
sesuatu yang menjadi kesukaan masing-masing
anak.

Si Murung menginginkan telepon genggam.
Selama ini jika pergi dengan teman- temannya
sering kali ia meminjam telepon genggam milik
temannya. Orang tuanya membelikan sebuah
telepon genggam terbaru supaya dia menjadi
senang dan gembira.

Sewaktu Murung pergi sekolah, telepon genggam
itu dibungkus oleh orang tuanya dengan kertas
kado yang bagus dan diletakkan di kamarnya.
Sepulang sekolah, Murung segera masuk ke
kamar dan melihat ada kado di sana. Cepat-cepat
ia membuka kado itu dan ia terkejut sekali ketika
mendapatkan di dalamnya berisi telepon genggam.
Wajahnya tersenyum, tapi tidak lama. Kemudian
ia murung lagi karena ia takut kalau-kalau teman-
temannya akan meminjam telepon genggamnya
lalu menjadi rusak. Di benaknya selalu muncul
pikiran yang negatif, sehingga kado itu menjadi
beban baginya. Yang keluar dari mulutnya adalah
omelan dan keluhan, bukannya ucapan terima
kasih kepada orang tuanya.

Di pihak lain, si Ceria senang sekali dengan kuda.
Orang tuanya membungkus kotoran kuda dan
diletakkan dalam kamar agar ia menjadi sedih dan
murung. Sewaktu Ceria pulang ia juga terkejut
melihat ada kado di kamarnya. Dengan sergap ia
membuka pula kado itu. Betapa terkejutnya ia,
ternyata yang didapatkan adalah kotoran kuda
berbau busuk.

Mukanya kebingungan sejenak.Tetapi ia segera
berpikir, "Ah masa orang tuaku yang begitu
mencintaiku memberi aku kotoran kuda, pasti ada
sesuatu di balik hadiah ini."

Kemudian ia lari kepada orang tuanya dan
mencium mereka. Orang tuanya sangat bingung
dan terkejut kemudian bertanya, "Lho kamu itu
diberi kotoran kuda kok senang sih?". Lalu Ceria
menjawab, "Papa, Mama, saya tahu kalian sangat
mencintai saya, jadi tidak mungkin memberi
kotoran kuda kepada saya, pasti kotoran kuda itu
adalah sebuah tanda. Kalau ada kotoran kuda,
berarti ada kudanya. Saya tahu bahwa kalian akan
membelikan kuda pony buat saya"

Renungan :
Orang yang hidupnya merasa sangat dicintai akan
selalu berpikir bahwa ia selalu akan menerima
yang terbaik dalam hidupnya, walaupun dalam
penderitaan. Sebaliknya orang yang pesimis
merasa hidup ini menjadi beban penderitaan yang
sangat panjang, sehingga ia selalu gelisah, takut,
dan khawatir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar